Troy
(2004)http://www.imdb.com/title/tt0332452/
Genre: Action | Adventure | Drama
Director: Wolfgang Petersen
Stars: Brad Pitt, Eric Bana and Orlando Bloom
Size: 798 MB
Q: 720p
Sinopsis
Troy adalah salah satu mitos yunani terbesar menceritakan perang terbesar yang pernah ada. Dan perang itu disebabkan oleh seorang wanita, ratu Sparta, Helen (Diane Kruger). Troya dan Sparta sudah lelah berperang. Dua pangeran Troya, Hector (Eric Bana) dan Paris (Orlando Bloom) diutus untuk membawakan misi perdamaian ke Menelaus (Brendan Gleeson), raja Sparta. Paris membawa lari istri Menelaus, Helen, ke Troya. Itu membuat putra mahkota sekaligus prajurt terbaik troya, Hector, geram. Tapi raja Troya, Priam (Peter O’Toole), justru memberikan perang kepada Sparta.
Di sisi Sparta, Menelaus meminta pertolongan kakaknya, Agamemnon (Brian Cox) untuk ikut membantu peperangannya. Agamemnon adalah raja yang hampir menguasai seluruh wilayah Yunani dan dia memiliki rencana tersendiri untuk mengambil alih kekuasaan Troya. Dia terpaksa membutuhkan akal-akalan raja Ithaca, Odysseus (Sean Bean), untuk membujuk Achilles (Brad Pitt)—ksatria yang paling dibenci Agamemnon—dan 50 pasukan Myrmindon-nya untuk ikut berperang.
Kisahnya sangat menarik saat berupa hitam di atas putih. Achilles berjuang demi keabadian—Thetis mengatakan namanya akan abadi seiring kematiannya di Troya. Hector berperang demi negara. Paris berjuang demi cinta. Dalam film ini, kisahnya mengalami perubahan. Menelaus adalah sosok yang playboy dan gendut. Tidak begitu jelas mengapa dia sangat memerlukan Helen. Padahal pada salah satu adegan, Menelaus juga sudah biasa mencium dan meraba payudara para penari di Sparta. Akan lebih logis jika kita tahu, Menelaus sangat mencintai Helen dan perlu perjuangan keras untuk meminangnya. Itu versi yang pernah Saya dengar.
Ini adalah kisah mitos sebelum masehi. Kebudayaannya masih sangat kental. Pada prolognya sudah dijelaskan apa tujuan pria berperang. Sampai pada perang saudara pun Saya masih mendengar pria suka berperang. Itu yang membuat Hector satu-satunya manusia waras dalam perang itu—Odyssey di sini hanya peran pembantu saja. Paris memang sifat aslinya yang menjengkelkan, sedangkan Helen sendiri (yang diperankan sungguh buruk oleh Kruger) tidak yakin kenapa dia mau saja diculik.Thetis malah terlihat ikut membujuk Achilles agar mati di Troya. Sepupu Schilles, Patroclus (Garret Hedlund) terlalu bodoh untuk seorang Myrmindon. Dan Priam, dia tidak bijak sebagai raja.
Mengapa film ini berjudul Troy? Bukan Helen of Troy? Karena ini lebih menekankan pada perselisihan tokoh Achilles dan Hector. Dengan kata lain, cerita lebih fokus pada perang, bukan kisah cinta terlarang antara Paris dan Helen. Salah satu kesalahan besar dalam Troy adalah film ini mengenai bagaimana berlangsungnya perang, bukan bagaimana kisah peperangan itu. Itu hal yang berbeda. Brad Pitt diplot menjadi karakter utama yang tak henti-hentinya membunuh para prajurit—banyak penonton kurang puas saat film diakhiri dengan kematian Achilles tanpa tahu sekilas bagaimana nasib Paris, Helen and Odysseus. Itu berarti cerita lebih menekankan pada aksi, kalaupun tidak sedang dalam adegan aksi, gambar yang direkam Petersen adalah persiapan para prajurit. Hal yang Saya pelajari setelah empat tahun adalah, dialog menghipnotis lebih efektif dari pada aksi. Itu sebab mengapa Saya kurang bisa menikmati saat menonton ulang kemarin. Bahkan dalam versi Director’s Cut, emosinya tidak terlalu berpengaruh. Hanya ada tambahan darah dan pamer puting oleh Kruger.
Kalau boleh jujur saja, koreografi peperangannya sangat menarik—baik saat massal maupun one-on-one. Adegan saat Hector melawan Achilles, itu menegangkan. Uniknya, beberapa penonton sempat bertanya, mengapa saat terjadi one-on-one combat selama peperangan, prajurit-prajurit justru bisa enak menonton atasannya saling tebas, bukannya tetap bertempur. Itu sekedar detail saja. Adegan paling bagus adalah tetap dialog emosional antara Achilles dan Priam di malam hari.
Saya tidak berhak menyalahkan karakter-karakter itu. Karena mereka sudah berasal ribuan tahun yang lalu. Kesan pertama menontonnya—yang takkan mungkin akan terulang—adalah Saya dibuat kesal dengan Paris dan Patroclus. Dan Saya dibuat takjub oleh Hector—hebatnya bukan Achilles. Tapi Saya suka satu baris yang menunjukkan betapa jantannya Achilles, “Aku takkan membiarkan batu merampas kemenanganku,” Inilah perang. Inilah epik pedang dan sandal. Saya tidak berkomentar banyak tentang penggunaan CGI yang mungkin agak berlebihan.
Kruger dan O’Toole sempat mengakui menyesal menerima peran dalam Troy—bahkan O’Toole menyebut Petersen seorang badut. Walaupun Troy kekurangan darah dalam drama—kalau saja mau dibandingkan dengan versi lainnya, mungkin Troy karya Petersen bisa disebut film terbaik yang mengangkat tema Helen of Troy.
0 comments: