Letters from Iwo Jima
(2006)http://www.imdb.com/title/tt0498380/
Genre: Drama | History | War
Director: Clint Eastwood
Stars: Ken Watanabe, Kazunari Ninomiya and Tsuyoshi Ihara
Size: 894 MB
Q: 720p
Sinopsis
Film buatan Warner Bros ini mengisahkan perang di pulau Iwo Jima, antara Jepang sebagai pemilik tanah melawan Amerika yang mengekspansinya. Film dengan bahasa Jepang dominan dan bersudut-pandang prajurit Negeri Matahari Terbit itu bukan hanya melulu mengenai tembak-tembakan yang berdarah-darah. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik karena terasa sangat manusiawi.
Diramaikan oleh Ken Watanabe sebagai Jendral AD Kurebayashi, dan aktor-aktor Jepang lainnya, membuat karakter masing-masing peran menjadi lebih hidup. Tapi LoIj jadi lebih mirip film buatan Jepang daripada Amerika. Mungkin karena penggunaan bahasa Jepang plus intonasinya yang khas, lalu akting gaya orang Jepang yang kadang-kadang terasa hiperbolis. Sedikit scene mengambil tema Amerika, misalnya kondisi serdadu Amerika yang menyambut prajurit Jepang yang menyerahkan diri. Ada juga scene jamuan makan malam untuk Jend Kurebayashi di US (flashback).
Cerita utamanya, ya perang tadi. Jepang berusaha mempertahankan pulau Iwo Jima supaya tidak diduduki Amerika. Karena jika itu terjadi, musuh akan dengan mudah menyerang Tokyo dan menggulingkan Kaisar. Jadi, ini adalah perang hidup-mati dan beban yang berat harus dipikul Kurebayashi. Ironisnya, tak ada bala bantuan dari luar pulau karena peleton-peleton Jepang yang lain juga sibuk dengan perang di daerahnya. Ditambah lagi sikap perwira-perwira yang sok pintar dan menuduh Jendralnya dengan sebutan “simpatisan Amerika yang lemah”, membuat kita terenyuh betapa luar biasa perjuangan pahlawan Nippon ini.
Dari awal, kita sudah diantarkan pada ending cerita yang mengarahkan pada kekalahan di pihak Iwo Jima. Kekuatannya itu lho, nggak sebanding. Namun kisah-kisah dibalik perjuangan itu tetap membuat kita penasaran dan menonton sampai akhir. Di sini kita juga ditunjukkan bagaimana Jepang dapat menggunakan taktik “Bunuh Diri”. Haha, mengerikan juga kalau dipikir-pikir. Lebih baik mati dengan terhormat daripada menanggung malu karena tertangkap atau kekalahan. Salut.
Film ini patut ditonton karena benar-benar realistis. Prajurit tidak selamanya tangguh, dan mati tertembak dengan tragis. Mereka dapat juga putus asa dan kehilangan harapan, mengabaikan perintah, membangkang, menangis, menyerahkan diri, sakit disentri dan mati, bunuh diri, dipecat, mereka punya istri, anak, bayi, dan mereka semua telah berjanji suatu saat akan pulang. Namun kenyataan berkata lain, dan seterusnya, dan seterusnya.
Aku suka bagian surat-suratnya. Prajurit mengirim surat pada sanak saudara mereka tentang keadaannya, dan lain-lain. Jendral Kurebayashi mengirim surat dalam bentuk gambar-gambar, supaya anaknya lebih mengerti. Sedangkan Saigon kirim surat tentang kerinduannya pada istrinya, yang akhirnya dicorat-coret oleh tukang pos karena isinya terlalu gombal. Walah, kasian.
Mungkin itu alasannya kenapa film ini diberi judul “Surat-surat dari Iwo Jima” sama sutradaranya, Clint Eastwood.
mantap bener film ini, jd terinspirasi pasukan jepang yg disiplin, setia dan trnyata prajurit biasa tu cm bekerja bukn sperti yg qt bayangkan jepang sbg penjajah, tp mereka sbenry jg gak mau perang.
BalasHapus